3 Gap Penyebab Kegagalan Quality Improvement


Dulu Quality lebih focus pada pelanggan, hari ini Quality berbicara banyak kepentingan. Artinya system mutu yang baik didalamnya mempertimbankan multi aspek seperti nilai tambah bagi pelanggan, kepentingan internal, pengetahuan, resiko, lingkungan, bahkan sampai ke interested party. Tuntutan akan multi dimensi Quality di satu sisi tidak dibarengi dengan perubahan signifikan oleh organisasi sehingga program – program dan system quality menjadi tidak optimal dalam membawa organisasi ke peningkatan berkelanjutan, dan sering kali program quality memberi tambahan beban bagi organisasi sehingga “trauma” akan system mutu merupakan dampak lain yang ditimbulkan.

Kegagalan dalam menerapkan system mutu setidaknya melibatkan 3 gap. Gap disini menyetakan bahwa ke tiga factor tersebut cukup rendah “realisasinya” dari yang seharusnya yang dapat membawa organisasi kedalam proses belajar dan perbaikan berkelanjutan. Ketiga Gap tersebut adalah

  1. Kesenjangan akan komitmen dan peran pimpinan
  2. Kesenjangan akan apa yang diukur dalam organisasi
  3. Kesenjangan akan proses perbaikan (continues improvement)

Ketiga factor ini saya kemukakan karena ketiga factor ini terlihat di depan mata. Sangat terasa bagaimana system manajemen mutu yang berjalan masih memiliki peluang perbaikan yang besar karena kesenjangan campur tangan pimpinan. Kontrak manajemen sebagai alat ukur organisasi masih terdapat yang belum sejalan dengan sasaran mutu. walaupun ada yang sudah sejalan, namun apa yang diukur dan perilaku maupun semangat dalam mengukur tidak lebih sebagai proses skoring bukan proses improvement secara berkelanjutan.

Kesenjangan lain yang begitu terlihat adalah proses monitoring dan evaluasi yang lemah. padahal proses monitoring, evaluasi, merupakan langkah awal dalam melakukan proses perbaikan. Learning proses dalam organisasi menjadi terganggu. Organisasi yang tidak melakukan learning proses bermasalah dengan potret dirinya, bermasalah dengan arah pergerakan organisasi, dan kedepan akan bermasalah lingkungan eksternal.

Keterlambatan akan kesadaran akan membuat organisasi berada dalam Chaos. Semoga Dapat Diperbaiki. amin


Leave a Reply