Pendekatan Mengajar Sesuai Teori Belajar


Sampai saat ini (setidaknya ketika tulisan ini dibuat), terdapat 3 teori dalam belajar

1. Bahwa sesorang belajar adalah proses sistematis dan berurutan. Jadi dalam belajar, orang akan memiliki pengetahuaan secara berurutan atau serial. pendekatan dalam kelompok ini menjadikan tugas pengajar adalah membuat struktur bagaimana anak didik harus belajar yaitu dengan membuat tahapan – tahapan pembelajaran. Banyak diantara kita sebagai pengajar melakukan hal ini, yaitu merancang materi sehingga mahasiswa harus belajar sesuai struktur materi yang dirancang.

2. Bahwa seseorang belajar adalah proses mendapatkan ilmu pengetahuan sesuai fakta dan aktivitas yang dilakukan. pendekatan ini membuat pengajar harus memberikan pengalaman praktis sehingga tujuan belajar tercapai. tuga pengajar adalah mneyediakan tempat – tempat agar para peserta didik dapat memperoleh pengalaman praktis. Pengelaman praktis adalah proses belajar yang efektif menurut pandangan ini.

3. Teori yang ketiga adalah proses mendapatkan ilmu merupakan proses membangun pengetahuan oleh peserta didik sendiri. ilmu pengetahuan tidak diajarkan namun dipelajari. kemandirian peserta didik sangat dituntut dalam teori yang ketiga ini.

Pendekatan manakah yang harus dilakukan oleh pengajar. apakah pendekatan materia, pendekatan aktivitas langsung di lapangan ataukah aktivitas mandiri peserta didik dalam belajar? Saya menduga, jawaban dari pertanyaan tadi bukanlah pilihan namun merupakan gabungan dari beberapa pendekatan sekaliguslah yang akan memberikan hasil maksimal terhadap hasil berlajar peserta didik.

Secara pribadi saya ingin mengatakan bahwa, pendekataan yang bisa mengkolaborasikan ketiga pendekatan itu adalah kemampuan dosen untuk mengenali kebutuhan dan memilih pendekatan terbaik untuk disampaikan sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan kompetensi yang harus dipenuhi. Pendekatan agile ini adalah pendekatan terbaik saat ini.

 


Leave a Reply