Theory of Constraint (TOC)


Dalam sebuah organisasi, perusahaan, proses, atau sebuah sistem terdapat tujuan yang harus dicapai oleh sistem tersebut. Sistem, perusahaan, proses, atau organisasi beroperasi, day to day dalam rangka mencapai tujuan (goal) dimaksud. Namun tidak dapat dipungkiri, jika dalam proses operasi tersebut terdapat bagian, orang, mesin, kebijakan, kejadian, budaya, atau apapun namanya yang dapat menjadi penghambat, bottleneck, memperlambat, atau mengganggu proses operasi dalam mencapai tujuan. Hal yang menghambat, bottleneck, memperlambat atau mengganggu pencapaian tujuan ini disebut sebagai CONSTRAINT.

Theory of Constraint (TOC) mengajarkan bahwa seluruhnya merupakan integrasi (satu kesatuan), gangguan di satu “titik”, akan mempengaruhi kinerja keseluruhan (karena nila setitik rusak susu sebelanga). TOC juga mengajarkan bahwa, constraint harus diatasi dengan sehingga sistem dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Proses memperbaiki constrain ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:

  • Identify, yaitu mencari sumber constraint. Proses ini seperti mendefinsikan masalah, dimana konteks masalah yang dicari adalah posisi konstrain berada di “lokasi” yang mana. Konstrain dapat terjadi disetiap titik proses, kebijkan, perangkat, bahkan sampai manusia yang terlibat di dalamnya.Dalam proses yang pertama yaitu identifikasi, terdapat beberapa sumber dari konstrain, yaiut
    1. Konstrain yang bersumber dari Sumber Daya
      • Konstrain dari People
      • Konstrain dari Mesin/perangkat/teknologi pembantu
      • Konstrain dari bahan baku (material)
    2. Konstrain yang bersumber dari Market, terdapat beberapa yang dapat dilakukan seperti produk baru, new value added, new market, atau yang lainnya (market treatment)
    3. Konstrain yang bersumber dari Kebijakan. terkadang kebijakan dapat menimbulkan permasalahan karena bertentangan dengan nature dari sistem yang bekerja, sehingga solusi yang dibuat adalah merubah kebijakan.
    4. Konstrain yang terakhir adalah Dummy Constraint, yaitu konstrain yang dapat diselesaikan dengan mudah, dan bisa diselesaikan dengan uang. contohnya ketika bekerja membutuhkan office application namun tidak tersedia, maka dapat dilakukan pembelian aplikasi dimaksus. Kita ingin berkomuniksai dengan mudah, namun telepon kantor tidak disediakan. dan seterusnya.
  • Exploit, yaitu memompa tempat konstrain sampai kapasitas maksimal yang dimiliki. ini adalah mencari solusi dari konstrain yang terjadi, bagaimana masalah bisa dipecahkan.
  • Subordinate, yaitu pelibatan semua yang berkepentingan dan organisasi yang berkaitan dalam mengatasi masalah konstrain yang terjadi. Melakukan balancing proses, melakukan minimasi over production, untuk melihat seluruh line menjadi baik kembali.
  • Elevate, yaitu meningkatkan kapasistas dari tempat terjadinya konstrain. sebagai contoh jika bottleneck terjadi di layanan, maka salah satu cara meningkatkan layanan adalah dengan menambah server untuk melayani. Pada Elevate, dapat juga dilakukan dengan investasi pada tempat dimana konstrain terjadi.
  • Repeat, yaitu proses dapat berulang dari awal kembali sebagai akibat pergeseran masalah atau konstrain. Repeat juga dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang sama namun terjadi di tempat yang berbeda. intinya, repeat dilakukan sampai mendapatkan output yang atau tujuan yang diinginkan.

TOC merupakan langkah yang cukup mudah untuk dilakukan terlebih jika kita berada pada macro level. Pimpinan dapat menggunakan teori ini, karena mudah dikomuniksasikan dan mudah untuk dipahami semua orang.


Leave a Reply