Industrial Engineering (What They Do) : A Mathematics Perspective


Ada sebuah pemikiran besar yang bicara mengenai kesuksesan dalam proses kerja. Pemikiran besar ini bahkah sudah muncul sebelum era pendekatan ilmiah.

  1. Empat Belas (14) Abad yang lalu sebuah pelajaran tentang proses diberikan disebuah padang pasir oleh Muhammad SAW. Pelajaran tersebut menjelaskan bahwa resep keberhasilan dalam proses kerja adalah dengan memberikan pekerjaan pada ahlinya.
  2. Dua (2) abad yang lalu, Adam Smith mengatakan hal yang sama dengan bahasa yang berbeda, yaitu Specialization of Duty. Inti pelajaran yang disampaikan adalah sama, bahwa pekerjaan harus dibuat terpisah dan dikerjakan oleh ahli yang sesuai dengan sub-sub dari pekerjaan tersebut.

Dari pemikiran ini, berkembanglah apa yang disebut compatibility dari pemisahan itu, baik compatibility orang ke orang, orang ke alat, alat ke alat, bahkan sampai saat ini dari compatibility dari enterprise ke enterprise. Untuk mengelola pemisahan atau spesialisasi itu secara baik sehingga terjadi compatibility dalam rangka mencapai tujuan (sukses) dikeluarkanlah beberapa prinsip, dimana prinsip ini untuk memastikan bahwa spesialisasi dan kompatibiliti tersebut berjalan. Prinsip – prinsip itu adalah

  • Kejelasan atau transparansi. Siapa bertanggung jawab apa harus jelas, didefinsikan dengan baik. Pastikan siapa mengerti dengan definisi pekerjaan, dapat mengerjakan sesuai dengan keahlian. Jika belum, maka mau tidak mau harus dipersiapkan terlebih dahulu. Apa yang dikerjakan juga jelas, tidak ada tumpang tindih lingkup tugas, tanggungjawab dan kewenangannya.
  • Pisahkan antaran manajemen dengan pekerja, namun harus terjalin kerjasama yang baik.
  • Lakukan evaluasi dan penilaian apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang ditentukan

Selanjutnya yang terjadi adalah perkembangan dari prinsip – prinsip ini, baik di bidang produksi, manajemen, kepegawaian, sumber daya dan lain – laian.

Satu yang jelas, yaitu, pemisahan (spesialisasi) dan kompatibility adalah DEFINISI  SISTEM. Dengan kata lain, jika anda ingin sukses, bangunlah sebuah sistem. Definisi sistem disini haruslah dimaknai secara luas.

APA PEKERJAAN ENGINEER TEKNIK INDUSTRI

Modelkan sistem tersebut

Y = F(A+B+C+…..+ X1 + X2 + ……+Xn + AXi + …….+XiXi)

Y = hasil yang diharapkan yang menunjukan nilai tambah atau memenuhi kriteria optimal

A,B,C = konstrain (Parameter)

X = Variabel

Nah, yang menjadi masalah adalah, definisi dari parameter, variabel, dan konstrain dapat tersebar dari unit terkecil (sesuai lingkup sistem yang dimodelkan), yaitu stasiun kerja, bagian atau departemen, satu unit usaha, perusahaan, industri, sistem industri dan seterusnya. Perilaku variabel dan konstrain juga bermacam – macam, mulai yang deterministik, probabilistik, sampai pada yang tidak pasti. Sistem yang dikaji pun memiliki karateristik tertentu, dapat berupa sistem nyata atau sistem abstrak bahkan gabungan dari keduanya.

Analisis dan Sintesis

Analisis dan sistesis sistem tersebut sehingga masalah dapat diatasi, atau solusi dapat diberikan. Solusi yang diberikan haruslah memberi nilai tambah. Dalam proses ini, seorang industrial engineer harus menggunakan keilmuan (science & engineering), pendekatan, metode, tool, dan alat bantu lainnya yang telah dimiliki secara ilmiah.

Terapkan (Instalasi) Sistem

Hasil yang didapatkan diterapkan atau diimplementasikan.


Leave a Reply