Algoritma Tumbuh Kembang : Complexity Theory


Complexity theory mengajarkan bahwa dalam sebuah sistem, complexity hadir setidaknya karena

  1. Penambahan member dari sistem sehingga sistem menjadi lebih besar
  2. Interaksi antar member, dimana jika dihubungkan akan membentuk multiloop.
  3. Adanya kemampuan member (anggota/komponen) dari sistem untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi dari hasil interaksi antar member maupun interaksi sistem dengan lingkungannya.

Dalam perenungan saya, ada dua hal yang menarik yang dapat kita pelajari dari karakteristik sistem yang kompleks seperti ini. Hal pertama adalah memberikan paradigma atau cara berpikir bagaimana memahami sistem tersebut, dan Hal kedua adalah mengajarkan bagaimana mengelolanya. Mengapa hal memahami dan hal mengelola menjadi penting?, karena kompleksitas tidak dapat dicegah karena itu merupakan bagian dari perubahan itu sendiri (bahkan dalam pemikiran saya,  saya menyebutnya sebagai hukum alam atau Sunatullah). Atas dasar ini, yang dapat kita lakukan adalah berusaha memahami dan berusaha mengelola dengan sebaik – baiknya.

Hal Memahami (Algoritma Tumbuh Kembang)

Untuk menjelaskan algoritma ini,  coba didekati dengan beberapa penomena yang dapat kita amati sehari – hari

  • Pembentukan Kompleksitas Sosial
  1. Ketika bayi baru dilahirkan, bayi masih dalam pengendalian kedua orang tuanya. dalam perspektif ini, bayi belum mempengaruhi kompleksitas
  2. Bayi tumbuh sampai akhirnya dapat membuat pilihan sendiri, menentukan aktivitasnya sendiri yang berpengaruh pada member yang lain. ini adalah fase dewasa, yaitu fase dimana sang bayi, sudah sudah menjadi komponen (member) sistem keluarga dan menambah kompleksitas sistem keluarga karena “kelakukannya”
  3. Tiba masanya, si Anak berpisah dari orang tuanya, dan membentuk keluarga sendiri, ini menjadikan kompleksitas “masyarakat” bertambah karena bertambahnya anggota “masyarakat” baru.
  4. proses ini berulang lagi ke proses yang pertama.

dari proses 1 sampai proses 4 yang berulang lagi ke proses 1, kita dapat melihat bagaimana kompleksitas terbentuk dan dapat membayangkan bahwa kompleksitas ini terbentuk tanpa ada kekuatan yang dapat mengontrolnya. karena inilah mengapa di atas saya sebutkan bahwa kompleksitas hadir sebagai sebuah hukum alam (sunatuLLAH).  Member membentuk member baru, dan member baru akan membentuk member baru kembali, begitu seterusnya.

  • Pembentukan Kompleksitas Kepakaran

Munkin kita semua sudah akrab dengan spesialis, yaitu mereka – mereka yang memiliki kemampuan spesifik terhadap bidang tertentu. kasus seperti ini sangat akrab kita lihat pada bidang kedokteran. dalam kedokteran kita mengenal dokter umum, kemudian berkembang menjadi dokter spesialis. contoh : spesialis dokter Gigi.  Namun, tidak berhenti sampai di situ, sekarang muncul spesialis baru, yaitu spesialis Gigi Susu. Dugaan saya, ini akan terus berkembang membentuk kepakaran – kepakaran baru.

Untuk mereka – mereka yang bergerak di bidang pendidikan sebagai dosen misalnya.Dulu dosen dituntut untuk melakukan tridharma perguruan tinggi.  Pola ini berjalan telah sekian lama. Belakangan ini, dosen dihadapkan pada realitas bahwa untuk satu dharma saja, sudah merasa belum optimal karena “bengkaknya” pengetahuan dan lebarnya karakteristik pembelajar (mahasiswa). Dari pemahaman ini, dugaan saya, kedepan tridharma sudah tidak dapat diemban lagi, atau jika dipaksakan, maka yang terjadi adalah ada bagian lain (dharma yang lain) yang tidak dapat dikelola dengan baik.

Dari sini, algoritma pertumbuhan dan perkembangan tidak lain adalah algoritma pembentukan kompleksitas sistem. Orang sering mengatakan bahwa perubahan tidak dapat dilawan, karena yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Ini yang dari awal saya sebut sebagai terbentuknya kompleksitas sebuah sistem.  Dari penjelasan ini, maka algoritma tumbuh kembang adalah algoritma peleburan, algoritma penghancuran, dimana setiap elemen yang meluruh atau membagi atau meregenerasi selanjutnya akan menjadi komponen mandiri yang dapat meluruh atau membagi lagi.

Bukankah alam semesta ini dibuat dengan cara diledakkan?  jika anda sependapat dengan saya, maka kompleksitas yang kita rasakan setiap hari tidak akan pernah berhenti, namun akan terus bertambah, dan terus akan bertambah. Kita tidak memiliki pilihan lain selain menerima, belajar memahaminya, kemudian menemukan cara menyikapinya (mengelolanya) dengan sebaik-baiknya.

Hal Mengelola (Menyikapi Tumbuh Kembang)

Apa yang tersimpan dalam sesuatu yang meregenerasi, meledak, meluruh, atau membesar?? tidak lain adalah energi, kemampuan yang bertambah berkali – kali lipat. Secara fisik bisa kita lihat pada reaksi berantai yang menghasilkan energi begitu besar untuk menggerakkan reaktor nuklir.

Akan tetapi, energi yang membesar ini, jika tidak dapat dikelola dengan baik, maka ia akan menjadi kekuatan yang dapat merusak, semakin besar maka semakin tidak dapat dikelola, dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi.

sebagai bukti bagaimana peluruhan, penghancuran, pembagian, regenerasi memberikan “kemampuan” yang besar? berikut adalah beberapa contoh yang dapat kita lihat setiap hari.

  • Bagaimana Procesor Berkembang

Perkembangan prosesor selalu dibarengi dengan peningkatan kemampuan prosesor tersebut yang berkali – kali lipat. bagaimana prosesor dikembangkan, tidak lain adalah memecah atau menjadikan komponen kerja yang lebih kecil kemudian menjadi tambah banyak. Dari bagaimana prosesor berkembang kita mengetahui bahwa semakin banyak komponen dengan cara memecah meningkatkan kemampuan.

  • Bagaimana Produk Yang Berhasil Di Pasaran

Produk yang berhasil dipasaran adalah produk – produk dengan fitur yang terus bertambah. kemampuan daya saing produk sangat tergantung dengan penambahan fitur dari produk. semakin banyak kemampuan fitur maka semakin kuat daya saing produk.

Benang merah yang dapat ditarik adalah, dalam peluruhan, regenerasi, pemecahan, dan seterusnya tadi, tersimpan kekuatan atau kemampuan atau energi yang besar. namun permasalahannya adalah : “Bagaimana membuat elemen atau komponen yang memperbanyak / diperbanyak tersebut berkolaborasi dalam maksud yang sama.” Begitu banyak fitur, bagaimana fitur yang banyak dapat berkolaborasi atau menyatu dalam satu produk dengan tujuan yang sama. Begitu banyak silikon dalam prosesor, bagaimana dikolaborasikan sehingga dapat menyatu dengan maksud yang sama.

Begitu banyak manusia, bagaimana membuatnya berkolaborasi dengan arah dan tujuan yang sama, tentu akan membawa kemampuan yang besar dalam membuat sesuatu.

Dari penjelasan ini, maka bagaimana menyikapi atau mengelola kompleksitas terkait dengan 2 isu penting

  1. Isu Kolaborasi
  2. Isu Persamaan (Similiarity) Arah –> kata similiarity digunakan karena dalam “perpecahan” atau pembentukan kompleksitas, setiap komponen menjadi entitas, member, atau individu didalamnya adalah terpisah satu dengan yang lain.

Kesimpulan

  1. Algoritma tumbuh kembang adalah algoritma “pemecahan” dimana setiap 1 loop algoritma akan meningkatkan n kali kompleksitas sistem (DIVERISTY)
  2. Didalam setiap penambahan kompleksitas tersimpan kemampuan yang jika dapat dikelola dengan baik, akan memberikan kekuatan yang luar biasa.
  3. Mengelola kompleksitas adalah dengan kemampuan membangun Kolaborasi dan memberikan arah yang “sama” (UNITY)

Mungkin inilah salah satu makna UNITY & DIVERSITY bagi saya.

 

 


Leave a Reply