ABMS-Keunggulan Dan Pemodelan Agen


Keuntungan Menggunakan ABMS

Menurut Wang (2009), terdapat keuntungan dalam menggunakan ABMS sebagai berikut:

  1. Dengan karateristik agent seperti autonomy, proaktif, reaktif, kooperatif, dan social inter-active, maka dengna Agent-based simulation system, maka dapat diberikan patterns of interaction secara memuaskan, automation, dan felxible.–> model berbasis interaksi didapatkan, disamping adanya otomatisasi dan flexibilitas dalam model diakomodasi.
  2. MAS cocok untuk situasi dimana terdapat multi-perspective, multi-goal, interaksi yang terjadi, perbedaan dan bahkan konflik kepentingan dapat dimodelkan dengan agent yang berbeda dalam MAS.
  3. Karena MAS adalah interactive secara sosial, maka MAS ideal untuk memodelkan permasalahan mendasar yang terkait dengan interdependency, emergence, dan Conflicting Interest.

Menurut Macal dan North (2006), ABMS memiliki asumsi untuk digunakan :

  1. Beberapa key aspect dari prilaku dapat dideskripsikan
  2. Mekanisme bagaimana interaksi antar agent dapat didefinisikan (dideskripsikan)
  3. Complex social process dan complex social sistem dapat dibangun dari bawah (bottom-up).

Simulasi dengan Agent berdasarkan “Local” interaction among agents, dimana terdapat kondisi:

  • Tidak terdapat central autority atau pengendali untuk
    • Bagaimana sistem beroperasi
    • Bagaimana sistem dimodelkan
    • Bagaimana system/model berpindah dari satu state ke state yang lain.
  • “optimisasi” dapat dilakukan sebagai hasil sistem secara keseluruhan

Agents

Menurut Wooldrige dan Jennings (1995) dalam Wang (2007), dijelaskan bahwa terdapat 4 karakteristik agents:

  1. Autonomy – kemampuan untuk beroperasi tanpa camput tangan manusia
  2. Interativity – kemampuan untuk behubungan, berkomunikasi, dan bekerjasama dengan agent yang lain
  3. Reactivity – kemampuan untuk memonitor dan ber-respond terhadap perubahan lingkungan, dimana agent tersebut berada
  4. Proactiveness – kemampuan untuk mengambil inisiatif ketika dibutuhkan dan melakukan goal-oriented atau opportunistic behavior.

Menurut Macal dan North (2006), Agents adalah:

  • Sebuah entitas diskrit yang memiliki prilaku dan tujuannya sendiri
  • Entitas tersebut bersifat Autonomous dan memiliki kapabilitas untuk ber-adaptasi dan melakukan modifikasi (perubahan) prilaku.
  • Contoh : people, group, organization; social insects, swarms

macal & North

 


Leave a Reply